1. Geografis
Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia yang masih sangat aktif hingga saat ini. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Letaknya cukup dekat dengan Kota Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m. Bagi masyarakat di tempat tersebut, Merapi membawa berkah material pasir, sedangkan bagi pemerintah daerah, Gunung Merapi menjadi obyek wisata bagi para wisatawan. Kini Merapi termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.
Ini peta Letak gunung Merapi
Gunung Merapi (2914 meter) hingga saat ini masih dianggap sebagai gunung berapi aktif dan paling berbahaya di Indonesia, namun menawarkan panorama dan atraksi alam yang indah dan menakjubkan. Secara geografis terletak di perbatasan Kabupaten Sleman (DIY), Kabupaten Magelang (Jateng), Kabupaten Boyolali (Jateng) dan Kabupaten Klaten (Jateng). Berjarak 30 Km ke arah utara Kota Yogyakarta, 27 Km ke arah Timur dari Kota Magelang, 20 Km ke arah barat dari Kota Boyolali dan 25 Km ke arah utara dari Kota Klaten.
2. Juru Kunci
Sejak kejadian Gunung Merapi mau meletus tahun 2006, Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk minuman energi.
Keluarga
Istri Mbah Maridjan bernama Ponirah.
Mbah Maridjan mempunyai beberapa anak
* Mbah Ajungan
* Raden Ayu Surjuna
* Raden Ayu Murjana
* Raden Mas Kumambang
Mbah Ajungan menjadi penasihat presiden Sukarno tahun 1968-1969, kemudian menjadi wali Mangkunagara VIII tahun 1974-1987.
Meninggal
Pada tanggal 26 Oktober 2010, terjadi letusan gunung merapi yang disertai awan panas setinggi 1,5 kilometer. Gulungan awan panas tersebut meluncur turun melewati kawasan tempat mbah marijan bermukim. Mbah Maridjan Ditemukan Meninggal Dunia dalam Posisi Sujud di Dapur rumahnya.
3. Aktivitas
Di bulan April dan Mei 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi. Pemerintah daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sudah mempersiapkan upaya-upaya evakuasi. Instruksi juga sudah dikeluarkan oleh kedua pemda tersebut agar penduduk yang tinggal di dekat Merapi segera mengungsi ke tempat-tempat yang telah disediakan.
Pada tanggal 15 Mei 2006 akhirnya Merapi meletus. Lalu pada 4 Juni, dilaporkan bahwa aktivitas Gunung Merapi telah melampaui status awas. Kepala BPPTK Daerah Istimewa Yogyakarta, Ratdomo Purbo menjelaskan bahwa sekitar 2-4 Juni volume lava di kubah Merapi sudah mencapai 4 juta meter kubik - artinya lava telah memenuhi seluruh kapasitas kubah Merapi sehingga tambahan semburan lava terbaru akan langsung keluar dari kubah Merapi.
1 Juni, Hujan abu vulkanik dari luncuran awan panas Gunung Merapi yang lebat, tiga hari belakangan ini terjadi di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Muntilan sekitar 14 kilometer dari Puncak Merapi, paling merasakan hujan abu ini. [1]
8 Juni, Gunung Merapi pada pukul 09:03 WIB meletus dengan semburan awan panas yang membuat ribuan warga di wilayah lereng Gunung Merapi panik dan berusaha melarikan diri ke tempat aman. Hari ini tercatat dua letusan Merapi, letusan kedua terjadi sekitar pukul 09:40 WIB. Semburan awan panas sejauh 5 km lebih mengarah ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) dan menghanguskan sebagian kawasan hutan di utara Kaliadem di wilayah Kabupaten Sleman.
Dampak positif dari meletusnya yaitu dari berbagai kemungkinan dari banyaknya dampak negatif ada dampak positifnya seperti kedatangan Presiden AS ke Indonesia untuk memperbaiki investasinya .
Dampak erupsi Merapi bagi IKM dipantau
JAKARTA: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau dampak erupsi gunung Merapi terhadap industri kecil dan menengah (IKM) di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta akan mengalokasikan anggaran khusus bencana pada Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) 2011.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Euis Saedah mengakui sejauh ini letusan gunung Merapi tidak berdampak langsung terhadap IKM yang ada di wilayah Yogjakarta dan Jawa Tengah (Jateng). Namun, erupsi Merapi lebih banyak berdampak pada industri agro atau pertanian, terutama tanaman salak pondoh dan hewan ternak sapi.
“Sejauh ini tidak berdampak langsung terhadap IKM yang ada. Yang banyak itu industri agro, terutama salak pondoh, itu habis, sekarang terancam hilang salak pondoh. Pertanian ada 325 ekor sapi yang mati. Jadi untuk IKM ini kami coba pantau setiap hari. Hari ini gubernur menggelar rapat koordinasi se-Jateng-DIY untuk membahas langkah penanganan 14 hari ke depan, fokus ke sosial, pendidikan dan keamanan,” katanya di sela-sela pembukaan Pameran Produk OVOP (one village one product) di Plasa Pameran Industri Kemenperin, hari ini.
Euis mengatakan pihaknya saat ini tengah menunggu laporan jumlah kerugian dari sektor pertanian yang notabene merupakan sumber bahan baku IKM. Hasil rapat Menperin dengan eselon I, kata Euis, disepakati bahwa Kementerian akan mengalokasikan anggaran bantuan khusus pada pos APBN 2011 bagi bencana alam di Jateng dan DIY serta Mentawai.
“Oleh karena di Mentawai ada industri nilam [yang] mesinnya hancur jadi kami harus memikirkan ke depannya. Industri dari dulu terus-terusan memberi bantuan ke pascagempa [bencana alam]. Tahun ini kami alokasikan Rp1,8 miliar untuk dampak gempa yang lalu. Sudah ditenderkan dan dalam tahap pelaksanaan. Ini untuk membantu mesin-mesin peralatan bagi IKM. Untuk bencana tahun ini, bantuan sifatnya masih sukarela di antara kita,” paparnya
Dampak Letusan Merapi Untungkan Para Petani Anggrek
Yogyakarta (ANTARA) - Sejumlah petani anggrek di kawasan lereng Gunung Merapi yakini Dusun Gatak, Wukirsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merasa diuntungkan dengan letusan Merapi terutama dari segi kesuburan tanaman dan minat pembeli.
"Material letusan gunung Merapi menguntungkan untuk kesuburan tanaman anggrek karena abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung itu merupakan pupuk tambahan untuk menyuburkan tanaman anggrek," kata petani tanaman anggrek Merapi di kawasan Dusun Gatak, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Iwi Juwita, Senin.
Ia mengatakan selain memberi kesuburan terhadap tanaman anggrek ini, juga meningkatkan daya beli para konsumen yang datang ingin melihat fenomena Merapi, yang menyempatkan diri untuk membeli anggrek.
"Sejumlah wisatawan lokal yang ingin melihat fenomena Merapi dari dekat, mereka juga menyempatkan diri mampir membeli angggrek di kebun kami," katanya.
Selain itu, Iwi mengatakan jika minat konsumen terhadap tanaman hias khususnya anggrek sangat tinggi, hal ini terlihat dari banyaknya jumlah anggrek yang terjual pada setiap bulannya.
"Dalam setiap bulannya sebelum Merapi bergejolak, kami mampu menjual sekitar 100 buah tanaman anggrek, namun pasca letusan sebelum akhir Oktober kami sudah mampu menjual sekitar 80 buah tanaman anggrek," katanya.
Ia mengatakan dengan luas lahan yang hanya sekitar 300 meter persegi, dan ditamani sekitar 500 tanaman anggrek dengan satu spesies saja yakni spesies anggrek bulan, dirinya mampu memperoleh pendapatan sekitar Rp500.000 per bulan, kata Iwi.
"Sedangkan harga tanaman anggrek bervariasi antara Rp15.000 hingga Rp50.000/tanaman disesuaikan dengan usia tanaman anggrek, jika semakin dewasa hingga berbunga harganya semakin mahal," katanya.
Sementara itu, ia mengatakan jika dirinya sejauh ini tidak mengalami kesulitan dalam melakukan pembudidayaan tanaman anggrek, hanya untuk jenis spesies anggrek tertentu sedikit mengalami kesulitan.
"Misalnya, spesies anggrek Vandatrikaller, yakni merupakan anggrek endemik di lereng Merapi, pada saat Merapi bergejolak akan mati dan saat ini untuk membudidayakanya sangat susah karena harus menngunakan metode kultur jaringan yakni pembudidayaan di labolatorium yang tidak semua petani anggrek dapat melakukannya karena kualitas SDM yang berbeda-beda," katanya.
Namun, untuk spesies anggrek yang lainnya misalnya anggrek bulan, untuk membudidayakannya sangat mudah dan hampir semua petani anggrek dapat melakukan pembudidayaan tersebut, kata Iwi.
Menurut dia, sejauh ini potensi anggrek di Yogyakarta sudah sangat baik hanya perlu dikembangkan lagi agar dapat mencapai pangsa pasar yang semakin luas.
"Keadaan geografis Indonesia khususnya di Yogyakarta sendiri, sangat mendukung perkembangan pertumbuhan tanaman anggrek, hanya tinggal bagaimana para petani anggrek dapat mengembangkan dan membudidayakan sejumlah spesies anggrek yang hampir langka agar tidak punah, contohnya spesies anggrek vandatrikaller," katanya.
Ia berharap agar para petani anggrek khususnya di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya agar mampu dan mau mengembangakn dan membudidayakan spesies anggrek.
"Jadi tidak hanya dijual saja kepada eksportir atau konsumen tetapi giat dan terus mau dan berupaya mengembangkan dan membudidayakan tanaman anggrek agar tidak punah," katanya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer